Kisah bahwa seorang habib mampu melakukan Isra Mi'raj 70 kali dalam semalam jelas merupakan ajaran yang menyimpang dari ajaran Islam yang benar. Peristiwa Isra Mi'raj hanya terjadi sekali dalam sejarah, yakni sebagai mukjizat yang diberikan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW, yang melibatkan perjalanan beliau dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dan naik ke langit hingga Sidratul Muntaha dalam satu malam. Peristiwa ini diabadikan dalam Al-Qur'an, Surah Al-Isra ayat 1, dan dikuatkan oleh berbagai hadits sahih. Bersama Dakwah, AsSajidin.com.
Dalil Al-Qur'an dan Hadits tentang Isra Mi'raj
Al-Qur'an:
- Surah Al-Isra ayat 1: "Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat."
Ayat ini menunjukkan bahwa Isra Mi'raj adalah mukjizat yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW, bukan kepada siapapun, termasuk keturunan beliau. Mengklaim bisa melakukan Isra Mi'raj berulang kali adalah bid'ah yang tidak memiliki dasar dalam Al-Qur'an atau hadits.
Hadits Sahih: Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, perjalanan Nabi Muhammad SAW ini terjadi sekali dan menjadi peristiwa yang sangat spesifik, tidak dapat diulang-ulang, bahkan oleh nabi sendiri. AsSajidin.com
. Jibril yang menemani Nabi dalam perjalanan ini membawa beliau bertemu para nabi terdahulu dan menerima perintah shalat lima waktu setelah melalui Sidratul Muntaha. Klaim seseorang bisa mengulang perjalanan ini berkali-kali bertentangan dengan dasar ajaran Islam. tirto.id
.
Mengapa Klaim Ini Disebut Sesat?
Ajaran di Luar Sunnah: Mengatakan seseorang bisa melakukan Isra Mi'raj 70 kali dalam semalam bukan hanya tidak didukung oleh Al-Qur'an dan hadits, tetapi juga merupakan bentuk klaim yang mengada-ada. Islam menolak segala bentuk pengubahan atau tambahan terhadap ajaran yang telah disampaikan Nabi Muhammad SAW. Hal ini bisa dianggap sebagai penodaan terhadap syariat karena menyalahi batasan yang sudah ditentukan. E-Khutbah
.Kesesatan Akidah: Dalam Islam, hal-hal yang melampaui apa yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW disebut bid'ah atau inovasi dalam agama yang tidak dibenarkan. Rasulullah telah bersabda, "Setiap bid'ah adalah kesesatan dan setiap kesesatan tempatnya di neraka" (HR. Muslim). Maka, klaim seperti ini bukan hanya salah, tetapi juga dapat menyesatkan umat. E-Khutbah
.
Kesimpulan
Peristiwa Isra Mi'raj adalah mukjizat khusus yang diberikan Allah kepada Nabi Muhammad SAW, bukan untuk diulang oleh siapapun. Mengklaim bahwa seseorang bisa melakukan Isra Mi'raj 70 kali dalam semalam adalah penyimpangan ajaran Islam yang tidak berdasarkan dalil sahih. Tindakan ini bisa dikategorikan sebagai penistaan agama karena melampaui batasan yang telah ditetapkan oleh syariat. Dalam Islam, segala klaim yang tidak berlandaskan pada Al-Qur'an dan sunnah harus ditolak.
0 Komentar